Cari Blog

Rabu, 02 Mei 2012

Apakah Seluruh Manusia Akan Masuk Neraka Terlebih Dulu.

"Dan kemudian Kami sungguh lebih mengetahui orang-orang yang seharusnya dimasukkan ke dalam neraka. Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan. Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut." (QS. Maryam: 70-72)
Para ulama berbeda pendapat dalam mentafsirkan ayat ini. Yang jadi perbincangan ialah tentang kalimat "wariduha" ada yang mengartikan "mendatangi". Tetapi ada juga yang memberi arti "memasuki". 

Buya Hamka berpendapat bahwa maksud dari ayat tsb adalah semua orang akan mendatangi Neraka bukan masuk Neraka. Artinya ialah semua orang, tidak terkecuali. Orang baik ataupun dia orang jahat di kala di dunia , namun dia mesti mendatangi neraka.

Imam Ahmad bin Hanbal meriwayatkan, yang beliau terima dari Sulaiman bin Harb, dari Khalid bin Sulaiman, dari Katsir bin Zayyad al-Barsani, dari Abu Sumiyah. 
Beliau berkata: “Kami berselisih faham tentang arti al-wurud. Setengah di antara kami berpendapat bahwa orang Mu’min tidaklah akan turut mendatangi ke dalam neraka itu. Tetapi setengah dari mereka berpendapat: “Semua akan masuk, kemu­dian Allah membebaskan orang-orang yang bertakwa.” 
Lalu saya datangi Jabir bin Abdullah (sahabat Nabi s.a.w.), saya sampaikan kepadanya bahwa kami telah berselisih tentang arti mendatangi/memasuki neraka itu demikian rupa. 
Lalu beliau (Jabir bin Abdullah) berkata: “Semua akan mendatanginya.”

Dan berkata pula Sulaiman bin Murrah: “Semua akan masuk ke dalam­nya.” Sambil berkata itu beliau tutup kedua telinganya dan berkata: “Diamlah, benar-benarlah aku pernah mendengar Rasulullah bersabda:
“Tidak ada yang tinggal , baik dia orang yang berbuat baik ataupun dia orang yang durjana, semuanya akan masuk ke dalamnya. Tetapi dia akan menjadi sejuk dan selamat bagi orang yang beriman sebagaimana keadaan pada Ibrahim, sehingga api itu akan menyejukan mereka. Kemudian Allah akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa, dan akan membiar­kan orang-orang yang zalim tinggal selamanya di dalamnya dalam keadaan berlutut.”

Menurut riwayat dari Abdurrazzaq, dari Ibnu Uyainah, dari Ismail bin Abu Khalid, dari Qais bin Abu Hazm: 
“Pada suatu hari Abdullah bin Rawahah meletakkan kepalanya di atas haribaan isterinya. Maka menangislah dia dan menangis pula isterinya. 
Lalu dia bertanya kepada isterinya: “Mengapa kau menangis pula?” 
Isterinya menjawab: “Aku lihat abang menangis aku pun menangis pula.” 
Lalu Abdullah bin Rawahah memberikan keterangan: “Saya teringat sabda Tuhan: “Tidak ada seorang pun di antara kamu, melainkan akan mendatanginya,” maka tidaklah aku tahu, apakah bila telah datang ke sana saya akan/boleh keluar kembali atau tidak.” 
Menurut riwayat Abdullah bin Rawahah sahabat Nabi orang Anshar itu pada waktu itu sedang sakit. (Beliau mencapai syahid di perang Mu’tah).

Abdullah bin Rawahah terkenal karena keberaniannya dan juga dia adalah seorang penyair, di samping Hassan bin Tsabit. Dia termasuk tiga Pahlawan Islam yang sekali tewas berturut-turut di peperangan Mu’tah pada bulan Jumadil Ula tahun kedelapan. Yang berdua lagi, yang tewas terlebih dahulu ialah Ja’far bin Abu Thalib, sesudah itu Zaid bin Haritsah, dan yang terakhir ialah Abdullah bin Rawahah ini.

Berkata al-Hasan bin 'Arafah, dari Marwan bin Mu’awiyah, dari Bakkar bin Abu Marwan, dari Khalid bin Ma’dan. Katanya: “Setelah ahli syurga masuk kedalam syurga dia berkata: “Bukankah Tuhan kita telah menjanjikan bahwa kita mesti mendatangi neraka?” Lalu datang jawaban: “Kamu telah melaluinya, tetapi sedang kamu lalu itu dia tidak menyala.”

Dirawikan pula oleh Imam Ahmad dalam sebuah Hadits dari Abullah bin Mas’ud, bahwa Rasulullah s.a.w. bersabda:
“Akan mendatanginya sekalian manusia. Kemudian akan dikeluarkan mereka dari dalam menurut amalannya.”

Dan ada pula sebuah Hadis lain yang 
dirawikan oleh Ibnu Abi Hatim, diterima dari Abdullah bin Mas’ud juga, bahwa semua manusia akan melalui di atas “Ash-Shirath”, yaitu titian, dan mereka mendatanginya itu karena mereka akan berdiri di pinggir neraka, kemudian mereka lalulah ke atas shirath itu masing-masing menurut amalan mereka: Ada yang melaluinya laksana petir kencangnya, ada yang laksana angin, ada yang lalu laksana burung terbang, ada yang lalu sekencang kuda berlari, ada pula yang melaluinya sekencang unta berlari dan ada juga melalui­nya laksana seorang yang berjalan kaki saja, sehingga pada akhirnya ada orang yang melalui titian itu, sedang nur (cahayanya) memancar dari empu jari kaki­nya: Dia lalu di atasnya, maka titian itu bergoyang-goyang dan titian itu seakan ­akan hendak membuatnya jatuh, di sana berdiri banyak malaikat memegang cambuk berujungkan besi terjadi dari api untuk menangkap manusia.” 

Di dalam Hadis lain tersebut pula bahwa di kiri kanan berdiri pula malaikat-malaikat yang selalu berdoa: “Allahumma sallim, sallim.” (Ya Tuhan, selamatkan, selamatkan).

Dari berbagai pendapat diatas, saya (penulis) berkesimpulan bahwa seluruh manusia akan mendatangi neraka dan akan melalui/meniti diatas titian/jalan/jembatan/
shirath menuju Surga. Siapapun yang berdosa tanpa ampunan Allah maka mereka akan jatuh kedalam neraka. Dan siapa yang dosanya diampuni oleh Allah maka mereka akan dipelihara/diselamatkan oleh Allah. Cepat atau lambatnya manusia melalui titian/shirath ialah menurut amalannya di dunia. 


Ada dua penghuni nereka. Penghuni yang tetap dan penghuni tidak tetap. Penghuni tetap adalah mereka yang mati dalam keadaan kafir, menyekutukan Allah, dan dalam keadaan munafik yakni pura-pura beriman padahal di dalam hati menyembunyikan kekufuran.
Orang beriman tentu saja semuanya masuk surga, namun ada yang langsung masuk surga dan ada yang singgah dulu di dalam nereka. Orang beriman yang sempat singgah di dalam neraka adalah penghuni neraka yang tidak tetap. Mereka mutasi dari neraka ke dalam surga setelah menjalani hukuman Allah sesuai dengan tingkat dosanya.
Bagi mereka yang terjatuh dari shirath maka mereka masuk neraka. Dan mereka akan dikeluarkan dari neraka itupun secara berangsur-angsur menurut perhitungan kadar iman yang ada dalam hatinya. Mereka akan diangkat dari neraka itu berkat syafa’at dari malaikat-malaikat, Para Nabi dan orang-orang yang beriman yang diizinkan Allah. Kemudian dikeluarkanlah lebih dahulu orang yang dalam hatinya ada iman sebesar uang dinar, dan yang terakhir dikeluarkan orang yang didalam hatinya terdapat iman sebesar biji sawi (yang pernah mengucapkan: La illaha Illallah), walaupun hanya sekali seumur hidupnya, dan walaupun tidak pernah dia berbuat baik. 

Tinggallah orang-orang yang kekal didalam neraka.

وَ نَذَرُ الظَّالِمينَ فيها جِثِيًّا

“Dan akan Kami biarkan orang-orang yang zalim itu di dalam­nya, dalam keadaan berlutut.” (ujung ayat 72)
"Adapun orang-orang yang celaka, maka (tempatnya) di dalam neraka, di dalamnya mereka mengeluarkan dan menarik nafas (dengan merintih), mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki. 
(QS. Huud [11]: 106-107).

Setelah para ahli surga semuanya keluar dari neraka pindah ke surga maka Allah menutup pintu neraka dan tinggallah orang-orang yang ahli neraka yang kekal didalamnya.


Dalil-dalil lain yang berhubungan dengan surga dan neraka:
  • Dari Abi Hurairah ra. berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, Setiap ummatku pasti akan masuk surga, kecuali yang tidak mau. Shahabat bertanya: "Ya Rasulallah, siapa yang tidak mau?" Beliau menjawab, Mereka yang mentaatiku akan masuk surga dan yang menetangku maka dia telah enggan masuk surga.
  • Dari Abi Said bahwa Rasulullah SAW bersabda, Bila ahli surga telah masuk surga dan ahli neraka telah masuk neraka, maka Allah SWT akan berkata, Orang yang di dalam hatinya ada setitik iman, hendaklah dikeluarkan. Maka mereka pun keluar dari neraka.
  • Dari Anas ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda, Dikeluarkan dari neraka orang yang mengucapkan dan di dalam hatinya ada seberat biji dari kebaikan.
  • Dari Anas ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda tentang Allah SWT yang berfirman, Demi Izzah-Ku, demi Jala-Ku, demi Kesombongan-Ku dan demi Keagungan-Ku, Aku pasti keluarkan orang yang mengucapkan "laa illaha illallah".

Semua hadits di atas dan masih banyak lagi hadits di atas memang memberikan jamiman bahwa orang yang telah pernah mengucapkan syahadatain dengan keyakian pastilah dikeluarkan dari neraka dan masuk ke dalam surga. Hanya saja masalahnya, tidak ada jaminan bahwa sebelum masuk ke surga itu apakah akan mampir ke neraka dulu atau tidak.

Wallahu a’lam bishshawab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.