Cari Blog

Jumat, 17 Februari 2012

Janganlah Melaknat dan Mengkafirkan orang lain.

HADITS –HADITS PERINGATAN RASULULLAH SAW AGAR TIDAK MELAKNAT DAN MENGKAFIRKAN SAUDARA SESAMA MUSLIM.


قُلْ كُلٌّ يَعْمَلُ عَلَى شَاكِلَتِهِ فَرَبُّكُمْ أَعْلَمُ بِمَنْ هُوَ أَهْدَى سَبِيلا

“Katakanlah (hai Muhammad) : "Biarlah setiap orang berbuat menurut keadaannya masing-masing, karena Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih lurus (jalan yang ditempuhnya).” (Al-Isra’ : 84)
Rasulullah SAW telah mewasiatkan, agar umat Islam tidak saling menghujat dan mencaci, apalagi sampai saling mengkafirkan.

Berikut diantaranya hadits-hadits yang meriwayatkan hal tersebut :

1. Umar bin Khattab ra. menceritakan bahwa dizaman Nabi SAW ada seorang lelaki bernama ‘Abdullah yang suka menghibur Nabi SAW. Ia kecanduan minuman keras dan sudah beberapa kali dihukum cambuk. Suatu hari, ketika menjalani hukuman cambuk, seseorang berkata, “Ya Allah laknatlah dia, betapa sering ia menjalani hukuman cambuk ini.”
Mendengar laknat tersebut Rasulullah SAW segera bersabda: “Jangan kalian melaknatnya. Demi Allah, sepengetahuanku dia adalah orang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya.” 
(HR. Bukhari)

2. Kita tentunya masih ingat dengan kisah Usamah bin Zaid yang ditegur oleh Rasulullah SAW karena membunuh seseorang yang mengucapkan kalimat syahadat. 

Pada suatu peperangan disuatu daerah, pada saat itu Usamah bin Zaid dan sejumlah sahabat lainya berhasil mengepung seorang musuh. Ketika akan dibunuh tiba-tiba orang tersebut mengucapkan kalimat syahadat. Mendengar kalimat itu sahabat Anshor tidak jadi membunuhnya, tetapi Usamah bin Zaid menikamnya hingga tewas dengan ujung tombaknya. 
Ketika mendengar peristiwa tersebut, Rasulullah SAW berkata kepada Usamah, “apakah kamu membunuhnya setelah dia mengucapkan “Laa Ilaaha illallah”?.
Usamah menyampaikan alasanya kepada Rasulullah SAW mengapa ia tetap membunuh orang tersebut. Ia berkata, “Wahai Rasulullah, ia mengucapkan kalimat itu hanya untuk melindungi dirinya dariku.” 
Tetapi, Rasulullah SAW tetap mengulang-ulangi pertanyaanya berikut: “Apakah kamu membunhnya setelah dia mengucapkan “tiada tuhan selain Allah?”
Bahkan dalam riwayat Rasulullah SAW bertanya kepada Usamah, “Apakah kau telah membedah dadanya sehingga kau tahu dia telah mengucapkan kalimat itu atau tidak?” (HR.Bukhari,Muslim, dan Ahmad)

3. Rasulullah SAW bersabda : “Tiga hal yang menjadi dasar Iman, (pertama) adalah:
- (Pertama) mencegah diri untuk tidak menyakiti orang yang mengucapkan tiada tuhan selain Allah. Kita tidak mengkafirkannya karena sebuah dosa dan tidak mengeluarkannya karena sebuah dosa dan tidak mengeluarkanya karena sebuah amqal (amal). 
- (Kedua), jihad telah berlaku sejak Allah mengutusku hingga nanti umatku yang paling akhir memerangi dajjal. Kedzaliman orang yang dzalim maupun keadilan orang yang adil tidak akan dapat menghalanginya. 
- (ketiga), iman kepada berbagai takdir.” 
(HR. Abu Dawud)


4. Rasulullah SAW bersabda :
إذا قال الرجل لأخيه يا كافرفقد باء أحدهما
“Jika seseorang mengatakan kepada saudaranya (sesama muslim) “hai kafir” maka salah satu diantara keduanya akan kufur.” (HR.Bukhari)


5. Rasulullah SAW bersabda : "Barangsiapa yang melaknat seorang mukmin, maka dia seperti membunuhnya dan barangsiapa yang menyatakan seorang mukmin dengan kekafiran, maka ia seperti membunuhnya." (HR Bukhari VII/84 dari Tsabit bin Dhihah).


6. Abu Dzar ra. juga menuturkan hal yang sama dari Rasulullah SAW : "Siapa yang menyeru kepada seseorang dengan sebutan kekafiran atau ia mengatakan: Wahai musuh Allah, sementara yang dituduhnya itu tidak demikian maka sebutan tersebut kembali kepadanya.” (HR. Muslim no. 61)


Wallahu’alam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.