Cari Blog

Minggu, 30 Oktober 2011

Mimpi Menurut Hadits Nabi Saw

Arti Mimpi Menurut Hadits.
Allah Ta'ala berfirman: 
" Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karuniaNya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan." (QS. ar-Rum: 23)

  • Mimpi yang baik adalah sesuatu yang membahagiakan.
Rasulullah saw bersabda: "Tidak ada yang tertinggal dari kenubuwatan itu melainkan hal-hal yang menggembirakan."
Para sahabat bertanya: "Apakah hal-hal yang menggembirakan itu?"
Beliau saw. bersabda: "Yaitu impian yang baik."
(HR. Bukhari, dari
 Abu Hurairah r.a)

  • Mimpi seseorang mukmin (yang jujur) adalah mimpi yang benar.
Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya Nabi s.a.w. bersabda:
"Jikalau zaman sudah dekat (yakni dekat dengan datangnya hari kiamat), maka impian seseorang mu'min itu hampir tidak dusta dan impian seseorang mu'min itu adalah sebagian dari empat puluh enam bagian dari kenubuwatan." (Muttafaq 'alaih)
Dalam riwayat lain disebutkan, Nabi s.a.w. bersabda:
"Dan yang terbenar di antara engkau semua tentang impiannya ialah yang terbenar pembicaraannya."
  • Mimpi baik adalah dari Allah, mimpi buruk dari setan.
Dari Abu Said al-Khudri r.a. bahwasanya ia mendengar Nabi s.a.w. bersabda: "Jikalau seseorang di antara engkau semua bermimpi melihat sesuatu impian yang ia menyukainya maka bahwasanya impian itu adalah dari Allah Ta'ala. Maka dari itu hendaklah mengucapkan pujian kepada Allah atas impian tadi (yakni membaca Alhamdulillah) dan hendaklah memberitahukan impiannya itu (pada orang lain)."

Dalam suatu riwayat lain disebutkan: "Maka janganlah memberitahukan impiannya tersebut, kecuali kepada orang yang ia mencintainya. Tetapi jikalau bermimpi melihat impian yang selain demikian (yaitu impian buruk dan tidak disukai), maka bahwasanya impian tadi adalah dari syaitan. Oleh karena itu hendaklah ia memohonkan perlindungan kepada Allah daripada keburukannya (membaca ta'awwudz) dan janganlah menyebu-nyebutkannya kepada orang lain, sebab sesungguhnya impian sedemikian itu tidak akan membahayakan dirinya." (Muttafaq 'alaih)

Dari Abu Qatadah ra, ia berkata bahwa Nabi saw bersabda: "Impian yang baik, dan dalam riwayat lain disebutkan: Impian yang indah itu berasal dari Allah dan impian buruk itu dari syaitan. Maka barangsiapa yang melihat sesuatu impian yang ia tidak menyukainya, hendaklah ia meniup di sebelah kirinya sebanyak tiga kali dan hendaklah pula memohonkan perlindungan kepada Allah dari syaitan yaitu A'udzu billahi minasy syaithanir rajim, karena sesungguhnya impian buruk tadi tidak akan membahayakan dirinya."

Dari Jabir ra, bahwa Rasulullah saw, sabdanya: "Jikalau seseorang di antara engkau semua melihat impian yang ia tidak menyukainya, maka hendaklah ia berludah di sebelah kirinya tiga kali dan hendaklah pula ia memohonkan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan (membaca ta'awwudz) sebanyak tiga kali dan lagi sebaiknya ia beralih dari sebelah yang ia tidur di atasnya tadi dan demikian pula sebaliknya." (Riwayat Muslim)

  • Sebesar-besar kedustaan adalah jika ia mengatakan bermimpi sesuatu padahal tidak memimpikannya.
Dari Watsilah bin al-Asqa' ra (Abul Asqa'), Rasulullah saw bersabda:
"Sesungguhnya termasuk sebesar-besar kedustaan ialah apabila seseorang itu;
- mengaku-aku pada orang yang selain ayahnya (bukan keturunan si Fulan), tetapi ia mengatakan keturunannya,
- atau orang yang mengatakan ia bermimpi melihat sesuatu yang sebenarnya tidak memimpikannya
- atau ia mengucapkan atas Rasulullah saw sesuatu yang tidak disabdakannya."
(Riwayat Bukhari) .

Berdasarkan hadits-hadits tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa:
  • Mimpi merupakan kekuatan tidur yang sengaja diciptakan Allah pada diri manusia sebagai karunia kenikmatan sehingga tidurnya menjadi pulas. 
  • Mimpi terhadap Nabi saw adalah benar dan mungkin terjadi sebab nabi saw tak dapat diserupai. Namun syaitan dapat saja mengaku dirinya sebagai nabi dengan rupa tak dapat menyerupai nabi saw dalam mimpi seseorang. 
  • Mimpi setiap orang termasuk orang mukmin hanyalah 1/46 kebenaran kenubuawan.
  • Mimpi dapat disisipi oleh syaitan (mimpi buruk) sehingga banyak mengandung kedustaan, fitnah maupun merusak diri sendiri.
  • Jika bermimpi yang menyenangkan, ucapkan "ALHAMDULILLAH..."
  • Jika bermimpi buruk hendaknya ia membaca ta`awudz dan seolah meludah kekirinya tiga kali. 
  • Isi mimpi tidak dapat dijadikan sandaran. 
Semoga kita tak terbelenggu dengan mimpi. Amin.

Takwil tentang mimpi.
  • Mimpi bertemu Rasulullah Saw.
Dari Abu Hurairah r.a., katanya, Rasulullah s.a.w. bersabda: "Barangsiapa yang bermimpi melihat saya dalam tidur, maka ia akan melihat saya di waktu jaga (ini ditakwilkan sewaktu di akhirat nanti) atau seolah-olah ia melihat saya di waktu jaga, karena syaitan itu tidak dapat menyerupakan dirinya dengan diriku, (maksudnya tidak dapat menjelmakan diri seperti beliau saw)". (Muttafaq 'alaih)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.