Cari Blog

Sabtu, 24 Desember 2011

Keringat Sebagai Obat Tetes Mata.

Seorang ilmuan Mesir bernama Prof. Dr. Abdul Basith Muhammad Asyyid adalah seorang anggota Pusat Lembaga Riset Nasional Mesir. Ia telah berhasil menciptakan obat tetes mata untuk mengobati penyakit katarak. Bahkan ia mendapatkan hak paten internasional atas penemuannya tersebut. 


Pembuatan obat tetes mata ini diilhami dari ayat-ayat Al-Our’an dalam surat Yusuf mengenai kisah konspirasi saudara-saudara Nabi Yusuf as serta kebutaan yang menimpa ayahnya Nabi Yakub as, akibat kehilangan anaknya. Kisah ini telah mengilhami Muhammad Sayyid dalam penemuan tersebut. 


Dalam surat Yusuf dijelaskan bahwa Allah SWT dengan rahmat-Nya memberi baju penyembuh bagi Nabi Yakub as untuk diletakkan di wajahnya. Baju itu adalah milik anaknya sendiri (Nabi Yusuf as) sehingga membuat penglihatannya pulih kembali.

Selain hendak membuktikan kekuasaan Allah SWT melalui kisah tersebut. Muhammad Sayyid merasa bahwa ada suatu dimensi material spritual yang terkandung disana. Karena itu, dengan berbagai riset, ia mencoba membuktikannya. Atas izin Allah SWT, Muhammad Sayyid berhasil membuktikannya.

PENYAKIT KATARAK
Katarak merupakan kerusakan yang terjadi pada lensa mata. Kerusakan ini menyebabkan lensa mata menjadi keruh sehingga tidak dapat menerima cahaya, baik sebagian maupun keseluruhan sesuai tingkat keburaman yang dialami. Ketika keburaman ini mencapai titik kelimat, pandangan mata menjadi lemah. Jika dibiarkan, hal ini dapat menyebabkan seseorang tidak mampu lagi membedakan segala sesuatu yang dilihatnya atau bahkan mengakibatkan kebutaan.

Penyebab Katarak. 



Salah satu penyebabnya adalah dikarenakan terjadinya benturan atau pukulan langsung pada lensa mata. Pukulan pada lensa mata ini dapat menyebabkan perubahan susunan dan keserasian protein lensa mata. 
Selain itu, perubahan protein ini juga dapat terjadi pada mata yang sering terkena panas atau berbagai macam sinar yang menyilaukan. Karena itu, profesi tertentu, seperti koki, pekerja las, atau pekerja di depan pembakaran yang sering berhadapan dengan panas, rentan penyakit katarak. 
Faktor usia, bawaan oleh seorang anak, dan beberapa penyakit seperti diabetes, juga dapat mengakibatkan katarak.
Selain itu, terjadinya katarak juga ada hubungannya dengan kesedihan dalam diri seseorang. Hal ini berdasarkan pada kisah terjadinya kebutaan pada kedua mata Nabi Yakub as akibat kesediahan yang mendalam ditinggalkan anaknya, Nabi Yusuf as. 


Muhammad Sayyid memberikan keterangan bahwa kesedihan yang mendalam, apalagi disertai tangisan, dapat menyebabkan bertambahnya hormon adrenalin dalam tubuh. Hormon adrenalin yang bertambah terus menerus dapat menyebabkan bertambahnya zat gula dalam darah. Zat gula ini merupakan salah satu faktor penyebab katarak. Selain kesedihan, kegembiraan yang berlebihan juga dapat berdampak yang sama.


PENGOBATAN KATARAK

Gejala katarak ditandai dengan berkabutnya pandangan mata. 

Para medis melakukan pengobatan katarak ini dengan cara operasi, yaitu dengan mengeluarkan lensa mata yang buram dan mengantinya dengan lensa baru di kapsul mata.
Namun mereka banyak terkena efek samping. Lensa mata mereka memang kembali transparan, tetapi timbul kemudian penyakit pada retina mata mereka. 

Beberapa percobaan ilmiah, berhasil mengembalikan protein putih telur yang mengalami pengentalan ke kondisi semula melalui rekasi kimia. Akan tetapi, usaha pengembalian protein melalui reaksi kimia ini tidak berlaku bagi protein lensa mata. Karena itu, diperlukan usaha selanjutnya yaitu pengembalian protein lensa mata melalui reaksi fisika. Hal ini bertujuan agar protein lensa mata dapat kembali menjalankan fungsinya dengan seimbang tanpa perlu melakukan operasi penggantian lensa mata.

Berdasarkan hal tersebut. Muhammad Sayyid, mulai melakukan penelitian, mencari cara untuk menyembuhkan katarak tanpa harus dioperasi berlandaskan kepada ayat-ayat Al-Qur'an surat Yusuf. Petunjuk awal didapatkannya dari firman Allah SWT.

“Pergilah kamu dengan membawa bajuku ini, lalu usapkanlah ke wajah ayahku, nanti dia akan melihat kembali: dan bawalah seluruh keluargamu kepadaku. Dan ketika kafilah itu telah keluar (dari negeri Mesir), ayah mereka berkata. ‘Sesungguhnya aku mencium bau Yusuf, sekiranya kamu tidak menuduhku lemah akal (tentu kamu akan membenarkan aku): Mereka (keluarganya) berkata, ‘Demi Allah, sesungguhnya engkau masih dalam kekeliruanmu yang dahulu.’ Maka ketika telah tiba pembawa kabar gembira itu, maka diusapkannya (baju itu) kewajahnya (Yakub), lalu dia dapat melihat kembali. Dia (Yakub) berkata, ‘Bukankah telah aku katakan kepadamu, bahwa aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu ketahui.” (QS. Yusuf [12]: 93-96).

Muhammad Sayyid menyimpulkan bahwa satu-satunya unsur yang terdapat pada baju Nabi Yusuf as adalah keringat. Karena itu, riset pun meneliti komponen yang terkandung dalam keringat manusia.

Kemudian Muhammad Sayyid melakukan percobaan.

  • Percobaan pertama adalah merendam lensa mata yang buram ke dalam keringat. Setelah beberapa lama, lensa mata yang buram tersebut secara berangsur mulai menunjukkan perubahan warna menjadi transparan. Hal ini membuktikan bahwa keringat mengandung komponen yang bermanfaat untuk mengobati katarak. Salah satu komponen yang bermanfaat itu adalah sebuah turunan urea. Meskipun keringat merupakan kumpulan materi yang berasal dari pembuangan tubuh tetapi tidak ada efek sampingnya. Hal ini karena komponen yang digunakan merupakan turunan urea. Hal ini juga dilakukan percobaan terhadap beberapa binatang, yaitu dengan memberikan komponen keringat ini sebanyak sepuluh kali lipat melalui mulut dan injeksi pada sekitar selaput protein jantung. Hasilnya, terbukti tidak terjadi efek samping. Bahkan tidak berpengaruh apa pun pada fungsi hati, kedua ginjal, otak, maupun darah.
  • Percobaan juga dilakukan pada 250 sukarelawan penderita katarak. Hasilnya, pengobatan dengan obat tetes mata yang berbahan dasar salah satu komponen keringat ini mampu mengembalikan lebih dari 90% penglihatan sukarelawan tersebut.

Bagi Muhammad Sayyid, penemuan obat tetes mata ini merupakan salah satu bentuk “shadakah” pengetahuan yang ia berikan kepada sesama manusia, karena ini merupakan bukti keagungan Al-Qur'an sebagaimana firman Allah SWT :


“Dan Kami turunkan dari Al-Qur'an (sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zalim (Al-Qur'an itu) hanya akan menambah kerugian” (QS. Al-Isra' [17]: 82)

Muhammad Sayyid menekankan agar produsen obat tetes hasil penelitiannya ini harus mencantumkan keterangan yang menjelaskan bahwa obat tersebut berasal dari Al-Qur'an. Hal ini penting agar seluruh penduduk dunia tahu kebenaran Al-Qur'an, sebagai petunjuk kehidupan. Dan Al-Qur'an berperan aktif dalam memberi kebahagiaan manusia, baik di dunia maupun di akhirat.


=========================================================================


Sumber : Ensiklopedi Kemukjizatan Ilmiah dalam Al-Qur'an dan Sunah. Hal 206-2011. Tahun 2009. Penerbit PT Kharisma Ilmu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.