Cari Blog

Minggu, 25 Desember 2011

Shalat Jama’ & Shalat Qashar

I.        Shalat Jama’

Pengertian Shalat Jama’.

Shalat jama’ adalah menggabungkan dua shalat fardhu yang dilaksanakan dalam satu waktu.

Hukum Shalat Jama’

Hukum mengerjakan shalat jama’ adalah mubah (diperbolehkan) bagi orang-orang yang memenuhi persyaratan. Hadits yang mengajarkan ini adalah:
Dari Annas ia berkata :
“Rosululloh SAW apabila ia bepergian sebelum matahari tergelincir, maka ia mengakhirkan shalat dzuhur sampai waktu ashar, kemudian ia berhenti lalu menjama’ antara dua shalat tersebut, tetapi apabila matahari telah tergelincir sebelum ia pergi, maka ia shalat dzuhur (dahulu) kemudian naik kendaran. “
(HR. Ahmad, Bukhary, dan Nasa`i)

Syarat Sah Shalat Jama’

Shalat jama’ diperbolehkan bagi orang yang memenuhi syarat atau sebab-sebab sebagai berikut :
-       Dalam perjalanan jauh yang jaraknya kurang lebih 17 km s/d 80,6 km sekiranya menyulitkan kita untuk dapat menjalankan shalat sesuai dengan waktunya, maka kita diperbolehkan menjama’ shalat.
-       Perjalanan yang tidak bertujuan untuk maksiat, seperti untuk silaturrahmi, berdagang, rekreasi dan sebagainya.
-       Dalam keadaan ketakutan dan rasa kawatir yang sangat, seperti perang, sakit, hujan lebat, angin topan, dan bencana alam.
Berdasar Hadist Nabi : Dari Muazd r.a.,ia berkata :Kami keluar bersama Rasulullah s.a.w.dalam peperangan Tabuk maka beliau shalat zuhur dengan ashar dijamak,dan maghrib dengan isya dijamak.(H.R. Muslim).

Shalat yang boleh dijama’

Diantara shalat lima waktu, pasangan shalat yang boleh dijama’ antara lain :
-       Zuhur dengan Ashar
-       Maghrib dengan isya`
Shalat subuh tidak boleh dijama’ dan halnya tidak boleh menjama’ shalat ashar dengan shalat maghrib.

Macam-macam shalat jama’

1.      Jama’ taqdim yaitu menjama’ shalat yang dilaksanakan dalam waktu yang pertama.
-        Shalat dzuhur dengan shalat ashar dikerjakan di dalam waktu dzuhur. (4 raka’at shalat dzuhur dan 4 raka’at shalat ashar).
-        Shalat maghrib dengan shalat isya` dikerjakan di dalam waktu maghrib. (3 raka’at shalat maghrib dan 4 raka’at shalat isya`).

2.     Jamak takhir yaitu menjamak shalat yang dilaksanakan dalam waktu yang kedua.
-        Shalat dzuhur dengan shalat ashar dikerjakan di dalam waktu ashar. (4 raka’at shalat dzuhur dan 4 raka’at shalat ashar).
-        Shalat maghrib dengan shalat isya` dikerjakan di dalam waktu isya`. (3 raka’at shalat maghrib dan 4 raka’at shalat isya`).

Praktek shalat dengan dijama’ taqdim.

1.     Berniat menjamak shalat yang pertama (shalat dzuhur) dengan jamak taqdim.
Apabila diucapkan bacaan niatnya adalah :
“Ushali fardza dzuhri arba’a raka’atin majmu’an bil ‘asri jam’a taqdimin lilahi ta’ala”
(Saya berniat shalat dzuhur empat rakaat digabungkan dengan shalat ashar dengan jamak taqdim karena melaksanakan perintah Allah ta`ala).
2. Takbirotul ihrom.
3. Shalat dzuhur empat rakaat seperti biasa.
4. Salam.
Setelah salam shalat pertama ini langsung berdiri, tidak boleh diselingi yang lain, seperti dzikir, berdo`a, berbicara dan sebagainya).
5. Berdiri dan niat shalat yang kedua (ashar)
Apabila diucapkan bunyi bacaan niatnya adalah :
“Ushali fardza ‘asri arba’a raka’atin majmu’an bil dzuhri jam’a taqdimin lilahi ta’ala” (Saya berniat shalat ashar empat raka’at digabungkan dengan shalat dzuhur dengan jama’ taqdim karena melaksanakan perintah Allah ta`ala).
6. Takhbirotul ihrom.
7. Shalat ashar empat raka’at seperti biasa.
8. Salam.
Catatan :
Dalam jama’ taqdim, urutan shalatnya harus shalat yang pertama lalu shalat yang kedua. Jadi kalau menjama’ shalat dzuhur dan ashar harus shalat dzuhur dahulu baru shalat ashar, demikian pula kalau menjama’ taqdim shalat maghrib dan shalat isya`, maka harus shalat maghrib dahulu kemudian shalat isya`.

Praktek shalat dengan dijama’ takhir.

1.  Berniat menjama’ shalat yang pertama (contoh shalat maghrib) dengan jamak takhir.
“Ushali fardza maghribi tsalasa raka’atin majmu’an bil isya’ jam’a takhirin lilahi ta’ala”. (Saya berniat shalat maghrib tiga rakaat digabungkan dengan shalat isya` dengan jama’ takhir karena melaksanakan perintah Allah ta`ala).
2.  Takbirotul ihrom.
3.  Shalat maghrib tiga rakaat seperti biasa.
4.  Salam.
Setelah salam shalat pertama ini langsung berdiri, tidak boleh diselingi yang lain, seperti dzikir, berdo`a, berbicara dan sebagainya).
5.  Berdiri dan niat shalat yang kedua (isya`)
“Ushali fardza isya’i arba’a raka’atin majmu’an bil maghribi jam’a takhirin lilahi ta’ala”. (Saya berniat shalat isya` empat rakaat digabungkan dengan shalat maghrib dengan jamak takhir karena melaksanakan perintah Allah ta`ala).
6.  Takhbirotul ihrom.
7.  Shalat isya` empat rakaat seperti biasa.
8.  Salam.

Catatan :
- Hendaknya ketika waktu shalat yang pertama sudah tiba, musafir itu sudah berniat menjama’ takhir shalatnya, walaupun shalatnya dilaksanakan pada waktu yang kedua. Hal ini dilakukan untuk menghormati datangnya waktu shalat.
- Urutan shalat dalam jamak takhir diperbolehkan dzuhur dahulu kemudian ashar, maghrib dahulu kemudian isya` karena disesuaikan dengan urutan tertib shalat. Boleh juga ashar dahulu kemudian dzuhur, isya` dahulu kemudian maghrib karena mendahulukan shalat yang sesuai dengan waktu pelaksanaanya.


II. Shalat Qasar

Pengertian Sholat Qasar
Shalat qasar adalah melakuakn shalat fardhu dengan cara meringkas dari 4 raka’at menjadi 2 raka’at. Demikian shalat yang boleh diqasar adalah shalat yang jumlah rakaanya 4 rakaat, yaitu shalat zuhur, ashar dan isya`.

Hukum Shalat Qasar

Hukum melakukan shalat qasar adalah mubah (diperbolehkan) dan sah jika syaratnya terpenuhi.
Firman Allah SWT:
Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, maka tidaklah mengapa kamu menqasar shalat(mu). Jika kamu takut diserang orangn-orang kafir”.
(QS. An-Nisa` : 101)

Hadits Rasulullah s.a.w. : “Dari Ibnu Umar : saya menemani Nabi s.a.w., dan di dalam perjalanan beliau tidak shalat melebihi dua rakaat, demikian juga Abu Bakar, Umar, Utsman dan Alil.” (Kesepakatan Ahli Hadits)

Syarat Sah Sholat Qasar

Shalat qasar dapat sah apabila memenuhi syarat atau sebab-sebab sebagai berikut :
1.     Dalam perjalanan jauh yang jarak tempuhnya kurang lebih 17 km s/d. 80,6 km sekiranya menyulitkan kita untuk dapat menjalankan shalat sesuai dengan waktunya, maka kita diperbolehkan menqashar shalat.
2.    Perjalanan itu bertujuan baik, tidak untuk maksiat, seperti untuk silaturrahmi, berdagang, rekreasi, dan sebagainya.
3.    Dalam keadaan ketakutan dan khawatir yang sangat, seperti perang, sakit, hujan lebat, angina topan, dan bencana alam.

Praktik Sholat dengan di-Qasar

1.     Berniat shalat dengan cara diqasar
“Ushali Fardza Dzuhri/’asri/isya’I rak’ataini lilahi ta’ala”. (Saya berniat shalat (zuhur/ashar/isya`) dua rakaat, diqasar karena Allah Ta`ala)
2.    Takbiratul Ikhram
3.    Shalat dua rakaat seperti biasa, tanpa qunut dan tahyat awal.
4.    Salam

III. Shalat Jamak Qasar
Shalat jamak qasar adalah melakukan shalat fardhu dengan cara dijamak (digabung) sekaligus diqasar (diringkas). Hukum dan syaratnya sama dengan shalat jamak dan qasar.
Jika kita sudah mengerti tata cara shalat jamak dan shalat qasar, maka tidak sulit untuk mempraktikkannya sekaligus. Yang perlu diperhatikan adalah shalat yang jumlah rakaatnya 4 dalam shalat jamak diringkas menjadi 2 rakaat.
Contoh :
-        Ketika menjamak shalat zuhur dan ashar shalat yang dilakukan adalah 4 rakaatshalat zuhur dan 4 rakaat shalat ashar, dua kali salam. Maka saat menjamak qasar sekaligus, shalat yang dilakukan adalah 2 rakaat shalat zuhur dan 2 rakaat shalat ashar, dan tetap dua kali salam.
-        Ketika menjamak shalat maghrib dan isya`, shalat yang dilakukan adalah 3 rakaat shalat maghrib dan 4 rakaat shalat isya`, dua kali salam. Maka saat menjamak qasar sekaligus, shalat yang dilakukan adalah 3 rakaat shalat maghrib dan 2 rakaat shalat isya`, dan tetap dua kali salam.

Shalat jamak qasar zuhur dan ashar (dengan menggunakan jamak takdim)
1.     Berniat menjamak qasar shalat zuhur dengan jamak takdim.
“Ushali fardza dzuhri rak’ataini manjmu’an bil ‘asri jam’a takdimin ma’a qosri lilahi ta’ala”. (Saya berniat shalat zuhur dua rakaat digabungkan dengan shalat ashar dengan jamak taqdim serta diqasar karena melaksanakan perintah Allah Ta`ala).
2.    Takbiratul Ihram
3.    Shalat zuhur 2 rakaat (karena diqasar)
SalamSetelah salam shalat yang pertama ini langsung berdiri, tidak boleh diselingi kegiatan lain, seperti dzikir, berdo`a, berbicara, dan lain-lain.
4.    Berdiri dan niat shalat yang kedua (ashar)
5.    “Ushali fardza ‘asri rak’ataini manjmu’an bil dzuhri jam’a takdimin ma’a qosri lilahi ta’ala”. (Saya berniat shalat ashar dua rakaat digabungkan dengan shalat zuhur dengan jamak taqdim serta diqasar karena melaksanakan perintah Allah Ta`ala).
6.    Takbiratul Ihram
7.    Shalat ashar 2 rakaat (karena diqasar)
8. Salam

Shalat jamak qasar maghrib dan isya` (dengan menggunakan jamak takdim)
1.     Berniat menjamak qasar shalat maghrib dengan jamak ta`khir.
“Ushali fardza ‘maghribi tsalasa raka’atin manjmu’an bil isya’i jam’a takhirin ma’a qosri lilahi ta’ala”. (Saya berniat shalat maghrib tiga rakaat digabungkan dengan shalat isya` dengan jamak ta`khir serta diqasar karena melaksanakan perintah Allah Ta`ala).
2.    Takbiratul Ihram
3.    Shalat maghrib 3 rakaat seperti biasa
4.    Salam
Setelah salam shalat yang pertama ini langsung berdiri, tidak boleh diselingi kegiatan lain, seperti dzikir, berdo`a, berbicara, dan lain-lain)
5.    Berdiri dan niat shalat yang kedua (isya`)
“Ushali fardza isya’i rak’ataini manjmu’an bil maghribi jam’a takhirin ma’a qosri lilahi ta’ala”. (Saya berniat shalat isya` dua rakaat digabungkan dengan shalat maghrib dengan jama’ taqhir serta diqasar karena melaksanakan perintah Allah Ta`ala).
6.    Takbiratul Ihram
7.    Shalat isya` 2 rakaat (diqasar)
8.    Salam



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.