Cari Blog

Sabtu, 24 Desember 2011

Pelajaran Iblis Kepada Para Muridnya

 Bismillahirrahmanirrahim...


Muhammad Abduh Al-Maghawuri dalam kitabnya mengatakan bahwa: 
"Sesungguhnya Iblis laknatullah itu mempunyai lembaga pendidikan besar yang menampung banyak murid dari golongan Syaitan laknatullah beserta bala tentaranya. Jika salah satu dari Syaitan-syaitan itu menghadapi kesulitan dalam pelajaran, ia bisa langsung belajar di hadapan guru besar (Iblis laknatullah) dan menanyakan apapun yang ia tidak mengerti.

Isi dari pelajaran itu adalah:


  • Iblis melarang para muridnya berputus asa dalam menggoda anak cucu Adam. Mereka (Syaitan dan bala tentaranya) disuruh terus menggoda manusia dari semua sisi dan dengan segala macam cara serta sarana apa saja. Iblis melarang seluruh muridnya berputus asa, namun menyuruh mereka menggoda manusia agar berputus asa, karena putus asa adalah sesuatu yang telah Allah Ta’ala peringatkan agar manusia menjauhinya. Hal ini berdasarkan kisah ketika Nabi Isa as dilahirkan dan saat itulah para malaikat menjaganya. Dan diantara beberapa Syaitan ada yang merasa putus asa karena malaikat menjaga Nabi Isa as.


  • Iblis menyuruh Syaitan beserta bala tentaranya untuk menggunakan berbagai tipu dayanya agar manusia memiliki sifat terburu-buru, dan ketidak hati-hatian. Karena dengan sifat itu menjadikan manusia melakukan dosa-dosa yang tidak ia sadari.


  • Iblis mengajarkan agar para Syaitan menggunakan berbagai macam cara yang dapat mengantarkan manusia kepada kemaksiatan dan kekufuran. Dan kekufuran adalah sesuatu yang paling Iblis senangi, karena kekufuran manusia adalah mutlak menyebabkan ia abadi berada di neraka.

  • Iblis memberikan pesan penting kepada Syaitan laknatullah dan bala tentaranya untuk menghalang-halangi manusia yang akan berjuang di jalan Allah dan tidak rela membiarkan mereka mati sebagai mujahid, yang akan memasukannya ke dalam surga.

  • Iblis menyuruh kepada para syaitan agar manghancurkan manusia dengan menanamkan sifat ketamakan (rakus) dan iri hati atau dengki. Dengan iri dan tamak, orang bisa berbuat apa saja yang tentunya menambah dosa-dosa lainnya. Hal ini berdasarkan kisah dari dialog Iblis dengan nabi Nuh as.

  • Iblis mengajarkan kepada para Syaitan agar menggoda manusia sehingga ia perutnya selalu berada dalam kekenyangan dan berlebihan dalam hal makanan. Hal ini berdasarkan kisah dialog iblis dengan nabi Zakaria Alaihi Salam. Berkata Lukman Al-Hakim dalam kisah ini: “Jika lambung dipenuhi dengan makanan maka pikiran akan tertidur, jauh dari hikmah dan anggota badan akan malas diajak untuk beribadah”

  • Iblis menyuruh para Syaitan dan bala tentaranya agar lebih menggoda para ‘Abid (orang-orang ahli ibadah) dan jangan terlalu menyibukkan diri dengan menggoda orang-orang Alim. Sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnu Abbas ; "Sesungguhnya para Syaitan pernah berkata kepada Iblis, “Wahai tuan guru, kami gembira dengan kematian orang Alim (orang-orang ahli ilmu agama) dan tidak dengan kematian seorang ‘Abid. Sebab kami tidak bisa mengoda orang Alim. Sedangkan orang ‘Abid gampang kami goda.” Orang Abid yang gemar ibadah tapi bodoh, akan gampang sekali jatuh ke dalam perangkap Iblis laknatullah. Dia tidak mendatangkan manfaat kecuali untuk dirinya sendiri. Lain dengan orang Alim, disamping tidak bisa dibohongi atau digoda iblis, dia juga mendatangkan manfaat baik bagi dirinya maupun orang lain, karena ilmu agama yang dimilikinya. Maka saya mengajak kepada para Saudara-saudaraku seiman, Sahabat dan pembaca tulisan ini, agar kita senantiasa menuntut ilmu agama dengan kesungguhan dan menerapkannya dalam kehidupan kita sehari-hari. Karena orang yang berilmu akan lebih sulit mendapatkan godaan daripada orang ‘Abid yang sangat gemar beribadah namun sedikit ilmu yang ia miliki. Dimana ia hanya menyandarkan diri pada taklid buta dan hanya meneruskan ilmu yang diajarkan secara turun temurun, namun tidak ada tuntunannya dari Rasulullah Saw.

Setelah keluar dari sekolahan, murid-muridnya ini (para syaitan) selanjutnya disebar dan siap untuk menggoda manusia yang lengah akan tipu dayanya. Menurut pendapat beberapa ulama, Iblis laknatulllah mempunyai lima anak murid yang masing-masing diberikan ijasah. Kelima murid itu ialah Mutsbir, A’war, Mabsuth, Dasim dan Zalnabur.

  • Mutsbir membawa ijasah dari Iblis dengan spesialisasi menggoda manusia manakala ia mendapat musibah, sehingga manusia melukai dirinya, merobek-robek saku, menampar pipi, memukul-mukul kepala dan menyebarkan ajaran-ajaran jahiliyah lainnya. 
  • A’war membawa ijasah yang bidangnya khusus menangani masalah perzinaan dan menghiasinya agar tampak indah di mata manusia. 
  • Mabsuth,  membawa ijasah yang bidangnya khusus mendorong manusia untuk berbohong.
  • Dasim mengantongi ijasah yang ahli tentang ilmu marah dan mengadu domba antar keluarga/suami isteri. 
  • Zanabur membawa ijasah yang dinyatakan sebagai pemilik pasar atau membuat manusia melakukan berbagai kejahatan dan kecurangan dalam perniagaannya.

Selain mereka masih ada beberapa murid yang tamat dari sekolahan itu, diantaranya:

  • Khanzab, Syaitan yang khusus menggoda orang shalat. 
  • Walhan, Syaitan yang menggoda manusia ketika akan/sedang wudhu. 

Ringkasnya semua Syaitan yang tamat dari madrasah Iblis, tugas pokoknya adalah menggoda manusia dan menyesatkannya dari jalan yang lurus.


Demikianlah beberapa pelajaran penting tentang Iblis laknatullah kepada para muridnya. Mudah-mudahan kita semua selalu waspada terhadap godaan Syaitan laknatullah dan bala tentaranya, karena mereka akan menggoda kita dalam setiap gerak langkah kita. 


Semoga kita semua diberikan kekuatan dan perlindungan dari Allah Ta’ala, agar mereka para Syaitan dan bala tentaranya tidak membawa kita kepada lembah kemaksiatan dan kekufuran. 


Semoga kita semua selalu waspada dan berhati-hati setiap saat sepanjang masa dari segala tipu daya, hasutan dan bisikan Iblis laknatullah, dan semoga Allah Ta’ala memberikan kekuatan dan perlindungan kepada kita semua.


Aamiin Yaa Rabbal 'alamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.