Cari Blog

Rabu, 18 Januari 2012

Biografi Mahmoud Ahmadinejad

Nama        : Mahmoud Ahmadinejad (Mahmud Saborjihan)
Lahir         : Aradan, Iran / 28 Oktober 1956
Agama      : Islam Syi’ah
Partai Politik : Perhimpunan Insyinyur Iran
Saudara    : Anak ke-4 dari 7 bersaudara
Ayah         : Ahmad Saborjihan
Pendidikan    : Doktor Bidang Teknik dan Perencanaan Lalu Lintas dan Transportasi dari Universitas Sains dan Teknologi Iran


Karier :

  • Tahun 1986 tergabung dalam Korps Pengawal Revolusi Islam.
  • Insinyur kepala pasukan keenam Korps dan Kepala Staff Korps di sebelah barat Iran.
  • Wakil Gubernur Maku dan Khoy.
  • Penasehat Menteri Kebudayaan dan Ajaran Islam.
  • Gubernur Provinsi Ardabil (Tahun 1993- Oktober 1997)
  • Walikota Teheran (3 Mei 2003-28 Juni 2005)
  • Manajer harian Hamshahri
  • Presiden Iran (3 Agustus 2005-sekarang)
  • Dosen Universitas di Iran.
Informasi Lain :

  • Presiden pertama di dunia yang tidak pernah mengenakan dasi dalam setiap kegiatannya.
  • Selalu menggunakan produksi dalam negeri, sebagai bukti cintanya terhadap negaranya.
  • Pernah ditolak berkunjung ke Jerman untuk menyaksikan tim Iran bertanding di piala dunia 2006 terkait dengan pernyataannya mengenai holocaust.
  • Program nuklir yang diterapkan di negaranya menuai kontroversi dunia.
  • Presiden keenam Iran yang terpilih pada pilpres Iran 24 Juni 2005 dengan 61.91 % suara dan tanpa mengeluarkan biaya untuk berkampanye.
  • Finalis pemilihan walikota terbaik dunia World Mayor tahun 2005 dari 550 nominator dimana hanya 9 sembilan walikota yang berasal dari ASIA.

Dalam buku berjudul Ahmadinejad David Di Tengah Angkara Goliath Dunia menggambarkan Presiden Mahmoud Ahmadinejad adalah sosok seorang presiden yang sangat sederhana, mencintai negerinya, dan berani melawan imperialisme barat.

Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad merupakan tokoh yang berpengaruh di dunia. Sosoknya yang kontroversial membuat orang semakin ingin mengenal dan mengetahui lebih dekat siapa sebenarnya beliau. Konon kontribusinya sangat besar ketika menjadi walikota Teheran dan ketika menjadi Presiden Iran, serta pemikirannya untuk selalu memajukan bangsa dan negaranya.

Kesederhaan Presiden Mahmoud Ahmadinejad dapat tercermin dari setiap penampilannya yang senantiasa menggunakan pakaian tidak harus mahal, tidak pernah menggunakan dasi dalam berbagai kesempatan, tidak malu tinggal di rumah yang terletak di daerah kumuh di Teheran, bangga menggunakan mobil Peugot 504 tahun 1997, pada saat menginap di hotel beliau meminta kamar yang kecil dan menyukai tidur di lantai dan beralaskan selimut, memilih pesawat dengan kelas ekonomi, dan pernikahan putranya yang dilakukan dengan sangat sederhana.

Dengan kesederhanaan Presiden Ahmadinejad, tidak lantas merendahkan posisinya sebagai seorang presiden. Karena kewibawaan seseorang tidak bergantung dengan jabatan seseorang, gemerlapnya pakaian yang dikenakan sebagai simbol banyaknya materi yang dimilikinya, serta banyaknya pengawal yang senantiasa mengiringi setiap langkah kakinya. Namun kewibawaan seseorang dapat tercermin dari sikapnya yang mulia dan perilaku yang menghargai orang lain.

Bahkan beliau pernah ditanya oleh salah mahasiswa bahwa penampilannya tidak menunjukkan sebagai tampang seorang presiden. Dan dengan lugas Presiden Iran itu menjawab bahwa walaupun beliau tidak memiliki tampang seorang presiden, namun beliau mengatakan mimiliki tampang seorang pelayan. Pelayan bagi rakyatnya.

Sungguh sosok yang memiliki pemikiran luar biasa. Keberaniannya menentang barat memang menuai kontroversi. Walaupun ditentang banyak pihak dalam program pengadaan uranium di negaranya, Ahmadinejad tak gentar karena program tersebut bukan untuk mengancam perdamaian dunia melainkan untuk kepentingan ilmu pengetahuan bagi bangsa Iran. Ahmadinejad berpandangan bahwa ilmu pengetahuan berhak dimiliki oleh bangsa manapun. 


Bahkan ketika beliau diwawancarai oleh wartawan Fox yang menanyakan: “ Saat anda melihat di cermin setiap pagi, apa yang anda katakan pada diri anda? 
Jawabnnya: “ Saya melihat orang di cermin dan mengatakan padanya ingat kau tak lebih dari seorang pelayan, hari depanmu penuh dengan tanggung jawab yang maha berat yaitu melayani bangsa Iran”.

Yang menarik ketika ada wartawan Jepang yang menanyakan tentang kontroversi program nuklirnya. “Tuan Presiden, kenapa Anda masih mempertahankan pengembangan teknologi nuklir yang mengancam perdamaian dunia ? 
”Anda seharusnya tidak perlu mengkhawatirkan kami (Iran), Anda harusnya lebih khawatir kepada negara yang pernah menjatuhkan bom nuklir ke negara Anda”, jawab Ahmadinejad.

Terobosan-terobosan yang pernah dilakukan pada saat memimpin Iran adalah langsung mengumumkan kekayaan pribadinya, menghilangkan protokoler yang sangat ketat agar para menterinya dapat menemui setiap saat untuk melaporkan kinerja yang telah dilakukan, gaji yang diperolehnya sebagai presiden tidak diambil dan diberikan untuk kesejahteraan rakyatnya, mengganti semua karpet merah istana dengan karpet sederhana yang mudah dibersihkan. Dan ketika menjadi walikota Teheran pun Ahmadinejad senantiasa membagikan sup gratis tiap minggu pada rakyat miskin, tidak segan-segan menyapu jalanan di Teheran, dan sejak Ahmadinejad menjadi walikota, kemacetan Teheran berangsu-angsur berkurang.

Pelajaran penting yang dapat kita peroleh dari pemikiran seorang Mahmoud Ahmadinejad adalah :

  • Menjadi seorang pemimpin itu ibarat menjadi seorang pelayan, jadi bukan dilayani rakyat melainkan melayani rakyat yang dipimpinnya.
  • Uang dan modal yang besar bukan satu-satunya cara agar seseorang dapat menjadi pemimpin namun dengan dedikasi dan sikap nyata seperti yang ditunjukkan Mahmoud Ahmadinejad telah mampu mengantarkannya menjadi Presiden Iran.
  • Kesederhanaan tidak membuat seseorang menjadi hina, buktinya Presiden Iran ini tetap jadi Presiden dan dihormati rakyatnya tanpa harus menunjukkan kemewahan.
  • Sikapnya yang tegas dan berani mampu membuat seluruh rakyat Iran memiliki harga diri, lebih percaya diri, serta memiliki pemikiran PASTI BISA!!! dengan kemampuannya sendiri.
  • Backgroudnya yang bukan berasal dari golongan bangsawan memberikan inspirasi bahwa setiap orangpun berhak untuk meraih kesuksesan dengan bekerja keras.
Sebagai seorang warga negara tentunya kita sangat merindukan seorang sosok pemimpin Indonesia seperti Mahmoud Ahmadinejad dari sisi positif yang ditonjolkan.

Dari pelajaran hidup seorang Presiden Ahmadinejad selayaknya kita berfikir bahwa di tengah kehidupan sekarang yang serba modern,materialistis dan gengsi sangat tinggi, kita harus bangga dengan apa yang kita miliki. Bukan berarti kita nggak boleh berusaha untuk tampil lebih baik di depan semua orang namun dengan menjadi diri sendiri dalam pergaulan akan menjadi lebih nyaman. 
Kalau seorang Presiden saja bisa bersikap apa adanya mengapa kita tidak.

Semangat yang dimiliki Mahmoud Ahmadinejad menginspirasi kita untuk terus berjuang meraih kesuksesan dan bersikap lebih optimis walaupun kita sering mengalami kegagalan dengan apa yang kita kerjakan, namun kita harus lebih percaya diri dan lebih mampu memaafkan diri kita sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.