Cari Blog

Minggu, 29 Januari 2012

Kisah Mualaf

1. Julianne Scasny: Hatiku Bergetar Ketika Membaca Alquran
Dalam kalbunya terbesit sebuah keyakinan. ‘’Anda kitab ini ditulis dalam bahasa Inggris, sekalipun, penulisnya tak mungkin seorang manusia. Ini firman Tuhan,’’ ujar Julianne dalam hati. Ia begitu yakin dengan kebenaran dari Alquran. ‘’Dan saya menjadi Muslim di dalam hati,’’ kata wanita pernah berkeinginan menjadi seorang biarawati itu.
http://www.republika.co.id/bag-1
http://www.republika.co.id/bag-2
http://www.republika.co.id/bag-3

2. Ulama Pakistan Impikan Seluruh Warga Dunia Jadi Muslim“Saya mencintai Islam. Saya membaca Alquran dan menyadari kehidupan saya sebelumnya tak ada gunanya,” kata dia.
“Alhamudillah saya, telah membimbing 108.000 orang mengucapkan syahadat, tapi apa yang saya lakukan belumlah lengkap lantaran masyarakat seluruh dunia belum menjadi Muslim,” ujarnya.
http://www.republika.co.id/ulama-pakistan-impikan-seluruh-warga-dunia-jadi-muslim

3. Viacheslav Polosin, Pastor yang Memeluk Islam.
Masih di tahun 1999, Polosin membuat pengumuman yang mengejutkan. Ia dan istrinya kembali ke monoteisme dan memeluk Islam. Keputusan besar itu ia tandai dengan menggunakan nama islami “Ali” di depan namanya.
http://www.republika.co.id/-1
http://www.republika.co.id/-2

4. Stephen Suleyman Schwartz: Dari Komunis Menjadi Muslim.
Schwartz terlahir dari ayah berdarah Yahudi dan ibu penganut Kristen. Sang ibu adalah putri dari seorang pendeta Protestan. dan ia dibaptis ketika bayi digereja Presbyterian. Ia tak berasal dari keluarga yang relijius. Ibunya adalah aktivis Partai Komunis, sedangkan ia menyebut ayahnya sebagai seorang ‘’kawan seperjalanan’’.
Sejak menjadi seorang mualaf, ia sangat berhati-hati mengungkapkan perubahan itu kepada keluarganya, apalagi ayahnya. Ia tidak ingin sembarangan mengabarkan karena takut menimbulkan konflik dan kontroversi. Ia berusaha untuk mengatakan keislamannya bukan karena pengaruh dari Balkan.
 “Saya menyukai Islam karena pesan indah yang dibawa Rasulullah sebagai utusan Allah kepada umat-Nya.”
http://www.republika.co.id/-bag-1
http://www.republika.co.id/-bag-2
http://www.republika.co.id/-bag-3

5. Muhammad Kasim Wolf : Alquran Menjawab Semua Pertanyaanku.
‘’Apa yang terjadi setelah kematian,’’ hati kecilnya bertanya. Pertanyaan hidup setelah mati itu telah membuatnya tertarik pada spiritualitas. Ia pun mencari jawabannya dengan mempelajari ajaran agama-agama yang ada di dunia ini. Namun, tak ada agama yang bisa memberi jawaban atas pertanyaan yang berkecamuk dalam dirinya.
‘’Hingga akhirnya, saya bertemu dengan Islam. Alquran dapat menjawab semua pertanyaan saya dan memberi jalan hidup sempurna, membimbing pada kebahagiaan dunia dan akhirat nanti,’’ ungkapnya penuh syukur. Pencarian kebenaran yang dilakukannya tidaklah mudah.
http://www.republika.co.id/-bag-1
http://www.republika.co.id/-bag-2
http://www.republika.co.id/-bag-3

6. Roger Hadden: Trinitas Membawaku Memeluk Islam
Ketika remaja ia mengaku tidak menjalankan agama apa pun, termasuk Kristen. “Saya selalu percaya bahwa Tuhan itu ada,” ujarnya. Karena pada waktu itu pemahaman agama Kristennya masih awam, kadang ia cukup bingung untuk berdoa. “Apakah doa saya akan ditujukan kepada Tuhan Bapa atau Yesus,” ujarnya. Hadden kemudian berbicara dengan teman-temannya di Universitas. Beberapa mereka beragama Sikh, Katolik, ateis, dan beberapa juga ada yang Muslim. Keingintahuan telah merubah hidup Hadden sepenuhnya, dan ia menemukan jawaban dari sahabat Muslimnya.
Dalam Islam diperintahkan menyembah satu Tuhan, yang tidak memiliki mitra atau partner dengan-Nya. "Saya sangat tertarik dengan konsep ini," kata Hadden. Ia menemukan bahwa Muslim percaya Tuhan mengirim pesan kepada umat manusia melalui para nabi yang berbeda sejak Adam, manusia pertama. Dan semua nabi itu hanya percaya pada satu Tuhan, Allah SWT. Dan Muslim juga percaya bahwa akan ada hari perhitungan di akhir dunia nanti, ketika semua orang akan dibangkitkan dan dihakimi.
http://www.republika.co.id/-1
http://www.republika.co.id/-2
http://www.republika.co.id/-3

7. Dawud Wharnsby: Alquran Menginspirasiku
‘’Saat mengucapkan kata Islam, saya melihatnya sebagai kata kerja, sebuah kata yang merujuk pada aksi,’’ papar Dawud dalam wawancaranya dengan sebuah majalah pada tahun 2006. Menurut dia, Islam seharusnya menjadi sesuatu yang dilakukan oleh pemeluknya, bukan sesuatu yang hanya dimiliki saja. ‘’Islam harus diimplementasikan dalam kehidupan.’’
http://www.republika.co.id/-alquran-menginspirasiku

8. Aphin, Tak Ingin Selamanya Disebut Mualaf
Setelah memeluk Islam, Aphin mengaku tenang. Tak ada lagi keraguan atau kerancuan yang membuatnya resah, seperti yang dirasakannya sebelum berhijrah dulu. "Kini aku ingin ketenangan itu semakin lengkap dengan memenuhi salah satu sunah Rasul," ungkapnya.
http://www.republika.co.id

9. Steven Eric Krauss; Terpikat Kesempurnaan Islam
‘’Guru juga bisa menjadi contoh kepada para mualaf bagaimana sebanarnya akhlak yang baik itu, melalui cara hidup mereka,’’ paparnya. Menurutnya, sangat baik bagi seseorang yang baru berkenalan dengan Islam untuk melihat bagaimana guru mereka mengimplementasikan Islam dalam kehidupan.
Mulai dari cara shalat dan cara beribadah yang lain. Termasuk perilakunya. Namun, menurut Krauss, saat ini juga banyak orang yang mengaku sebagai imam atau syekh, akan tetapi mereka hanya memiliki pengetahuan yang sedikit tentang Islam.
‘’Jadi jangan mudah terjebak dengan embel-embel imam atau syikh dalam pencarian seorang guru,’’ paparnya mengingatkan.
Menurut dia, mencari guru yang tepat adalah suatu hal yang sangat penting.
http://www.republika.co.id/bag-1
http://www.republika.co.id/bag-2
http://www.republika.co.id/bag-3

10. Christina Morra: Kuucapkan Syahadat di Dalam Pesawat
Saya juga mendapati bahwa dalam Islam, tidak seperti Kristen, kita haruslah berusaha untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik demi Allah. Melakukan perbuatan yang diridhai oleh-Nya. Walaupun secara alami kita bukanlah manusia sempurna dan tidak bisa menjamin diri sendiri untuk bisa masuk surga. Lalu mengapa harus menghukumi orang lain? Agama yang saya anut adalah sebuah agama dimana sebagai manusia biasa, kita diberi kesempatan untuk meminta maaf dan bertobat. Seorang pelacur bisa masuk surga karena memberi air pada seekor anjing, sebuah perbuatan yang kelihatan amat mudah tetapi diridhai Allah.
http://www.republika.co.id/-1
http://www.republika.co.id/-2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.